Mengapa harus Sekolah

Oleh: Endah Retnowati, M.Ed. Ph. D 

Andai pertanyaan ini dilontarkan di media sosial, saya pastikan jawaban yang terbanyak adalah agar dapat reuni. Urutan kedua karena disuruh orang tua. Menyusul berikutnya, biar punya teman dan seterusnya.  

Sabda Rasulullah, dalam sebuah kesempatan, mengingatkan kepada sahabatnya, bahwa menuntut ilmu itu penting. Bahkan Rasul mengibaratkan orang belajar itu harus sampai ke liang lahat. Artinya hanya terputus nyawalah yang memisahkannya. 

Sekolah itu berasal dari kata skhole, scola, scolae, yang memiliki arti waktu senggang atau waktu luang, yang kala itu sekolah adalah kegiatan utamanya adalah bermain, dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Apa kegiatan mereka? Yaitu mempelajari cara berhitung, belajar membaca, mengenal budi pekerti dan berlatih seni. 

Siapa yang tidak ingin anak keturunannya hidup sejahtera? Siapa yang tidak ingin kehidupan mereka terasa tenteram? Sekolah, membekali anak-anak agar kelak kehidupan mereka sejahtera, aman dan damai. Suasana inilah yang menyebabkan kehidupan mereka berkembang.  

Kedua, setelah mereka hidup dalam suasana damai, maka hanya kebahagiaan yang dirasakan. Tidak ada rasa khawatir, was-was. Bahagia, menurut al Ghazali adalah manusia yang telah mampu menundukkan nafsu hewani dan mengganti dengan nafsu yang suci. Pengendalian nafsu hanya diperoleh dari orang yang telah terdidik.  

Orang yang telah mampu mengarahkan nafsu dan menata hati dikalangan teman sendiri ataupun dihadapan orang, maka menjadi manusia terhormat. Memiliki kedudukan tersendiri di lingkungan masyarakat. Adab orang terhormat antara lain menganggap utama orang yang berada di bawahnya, mengetahui keutamaan ilmu, dan senantiasa mendekati pada orang-orang yang ahli.  

Keempat, Bermartabat. Hidup memang harus dipertahankan apapun resikonya. Terkadang, suatu ketika, kita menemui sebuah pilihan yang bertentangan dengan nurani. Di saat itulah martabat dipertaruhkan. Menjaga martabat bukan berarti menyerah atau lemah. Orang akan selalu mempertahankan martabat, karena ia tahu bahwa sungguh besar resikonya kalau kehilangan martabat, yang selama ini telah dibangun sebagai manusia yang terhormat.  

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *