Kiprah MGMP dalam Komunitas Belajar 

Tulisan berikut adalah hasil presentasi Bapak Widayat Umar, S.Pd, M. Pd. Yang disampaikan pada acara Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh MGMP Matematika Kota Yogyakarta, Sabtu 29 Juli 2023 di Kantor Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta 

Musyawarah Guru mata Pelajaran (MGMP) Matematika adalah sebuah komunitas, yang berprofesi sebagai guru matematika. Lingkupnya adalah guru matematika SMP. Merujuk arti kata komunitas, adalah kesamaan, yang berasal dari Bahasa Latin communitas. Kata ini diturunkan menjadi sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak. Dari sini maka muncullah beberapa kelompok orang yang memiliki tekad bersama.  

Syarat adanya komunitas adalah sekumpulan orang atau himpunan orang yang hidup dan saling berinteraksi didalam sebuah wadah. Makna ini tidak jauh berbeda dengan organisasi. Bila kita tilik lagi pengertian organisasi secara klasik, maka organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki hasrat yang sama dan tujuan yang sama. Mereka bekerja sama untuk meraih cita-cita kolektif.  

MGMP Matematika adalah sebuah organisasi yang salah satu tujuannya, adalah agar pembelajaran matematika dapat berjalan sesuai dengan koridor dan kaidah-kaidah keilmuan matematika, dan dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.  

Karena dalam pembelajaran terjadi transfer ilmu, maka bukan perkara yang mudah bagi seorang guru untuk memberi penjelasan yang menyeluruh (purna) kepada siswa. Apalagi, di dalam kelas terdiri dari beberapa siswa, yang tentu memiliki karakter sendiri-sendiri. Maka, saran dari Ricard DuFour tentang Professional Learning Community perlu diapresiasi. 

Pertama : Fokus pada Pembelajaran dan memastikan siswa belajar. Model ini timbul dari asumsi bahwa siswa bukan hanya menjalani kewajiban untuk belajar, namun memastikan bahwa siswa sendiri merasa belajar. Siswa bukan hanya pergi ke sekolah karena keinginan orang tua, atau ikut-ikutan teman, dan guru sudah merasa mengajar.  

Kedua : Budaya kolaborasi. Pendidik sejati, mengakui bahwa bekerja sama untuk mencapai tujuan adalah mutlak. Mereka berprinsip, tidak ada orang hebat, yang ada kerjasama yang hebat. Oleh karenanya, mereka yang ingin disebut guru, selalu menciptakan budaya kolaborasi. Bila menemukan ide, ia selalu berbagi kepada teman untuk direspon 

Ketiga : Fokus pada hasil (Pembelajaran siswa). Bekerja sama untuk meningkatkan prestasi siswa menjadi pekerjaan rutin setiap orang di sekolah. Setiap tim guru berpartisipasi dalam proses berkelanjutan. Hak siswa adalah mendapatkan layanan belajar. Kewajiban guru memberi informasi kepada siswa. Di tahap tertentu, siswa perlu diuji agar dapat dilihat tahap ketercapaiannya.  

Tinggalkan Balasan