Workshop IKM

MGMP Matematika Kota Yogyakarta, untuk kesekian kalinya menyelenggarakan workshop. Kali ini MGMP berani mengambil tema Implementasi Kurikulum Merdeka. Tema yang selalu hangat untuk diperbincangkan. Karena, meskipun telah ditetapkan menjadi kurikulum nasional, tapi ingat, bahwa kurikulum itu dinamis. Setiap saat dapat saja berbeda dengan ketetapan sebelumnya

Mengawali Tahun Pelajaran 2023 – 2024, sub tema yang dikemas dalam pengembangan Capaian Pembelajaran (CP), yang sudah barang tentu akan menurun kepada Pemetaan Materi Ajar, Pengembangan Alur Tujuan Belajar, sampai pada detail waktunya.

Mengapa masalah ini selalu aktual? Karena setiap matematika, dan juga pada mata pelajaran lain, di setiap sekolah berbeda. Apakah perbedaan itu akan terus dibiarkan atau perlu disatukan?

Perbedaan itu kepastian. Kondisi antar satuan pendidikan berlainan. Ini menjadi sebuah kekuatan, bahwa perbedaan tidak boleh disatukan. Namun yang tepat adalah diselaraskan. Karakter antar siswa mustahil untuk dibuat sama persis. Demikian pula budaya antar satuan pendidikanpun pasti berbeda.

Penyelarasan inilah yang ditangkap oleh MGMP agar mata pelajaran matematika berjalan dalam sebuah lorong besar untuk menuju muara yang sama, yaitu mutu pendidikan.  Sebagimana yang telah disampikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Bapak Budi Santosa Asrori, SE, M.Si.

Mutu pendidikan di Kota Yogyakarta, secara kualitas memang masih bertengger di nomer wahid secara nasional. Namun, pendidikan tidak hanya kognitif. Pendidikan harus menyeluruh, termasuk karakter atau akhlak.

Masalah perundungan atau bullying ternyata masih menjadi keprihatinan masyarakat. Apabila tidak dikolalisir maka akan merembet kepada hal-hal yang lebih fatal, seperti pelecehan seksual dan intoleransi. Oleh karenanya, diharapkan guru tak sekedar menjadi media transfer ilmu belaka. Guru mesti menjadi contoh suri tauladan.

Sampai saat ini, Dinas Pendidikan yang didukung oleh DPRD, belum ada niat untuk menghentikan ASPD (ujian regional khusus DIY). Assesment ini masih diperlukan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan