Pembelajaran Berdiferensiasi bagi Guru Matematika

Hari kedua dan ketiga pada pelatihan mengajar, berlangsung di sekolah. Sebagai sampel di SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta dengan pengajar Bapak Dwi Purnomo, S. Pd. Si. pada hari Rabu, 2 November 2022. Saat itu materi telah sampai pada Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar. Pembelajaran berjalan dengan familier.

Siswa kelas 7C (putri semua) begitu antusias mengikuti pembelajaran matematika, karena dibentuk kelompok kecil. Interaksi antar anak demikian mengalir. Terlihat tidak ada perbedaan cognitive diantara mereka. Karena semua merasa memiliki tanggung jawab. Bapak, Ibu guru juga merasakan kenyamanan dengan metode yang disampaikan oleh pengajar. Ada beberapa catatan yang disampaikan oleh Bapak dan Ibu guru sebagai langkah perbaikan.

Diakui oleh pak Dwi sendiri bahwa dalam mengajar masih ada perasaan grogi, Mengkondisikan anak pada tahap awal belum maksimal, belum memberikan siswa bertanya kepada guru, kurang variatif.

Kamis, 3 November 2022 di kelas 7C juga, berlangsung pembelajaran dengan materi perbandingan. Materi disampaikan oleh ibu Innayatus Sholikhah, S.Pd. di SMP N 8 Yogyakarta. Diawali dengan tes awal untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik.

Sebagai pertanyaan pemantik, bu Inna (demikian kami memanggil) menanyakan kepada siswa, berapa harga buku yang dipakai oleh siswa. Berapa yang harus dibayar, bila jumlah buku diperbanyak.

Bapak dan Ibu guru peserta pelatihan, mengikuti dengan takzim. Sesekali mencatat hal yang dianggap menarik pada saat proses pembelajaran. Sedangkan pengajar, melakukan tugas sesuai dengan skenario yang telah disusun.

Kegiatan awal, seperti membuka salam, mengecek kehadiran siswa, dan menyiapkan fisik maupun psikis sebagai langkah persiapan mengajar. Dilanjutkan dengan test awal. Proses ini biasanya dilakukan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran.

Kegiatan inti antara lain, guru membahas materi prasyarat, membahas rasio atau perbandingan dengan bantuan media elektronika (LCD – Liquid Crystal Display), memberi contoh, berdialog dengan siswa. Pelaksanaan yang tidak kalah pentingnya juga adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan sesuai dengan caranya sendiri.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *