Kepemimpinan di Zona MGMP Matematika

sumber gambar : dokumen pribadi

Oleh : AMK Affandi

Berbicara tentang kepemimpinan selalu menarik perhatian. Karena dari kepemimpinan itu yang akan mewarnai kehidupan. Kedinamisan sebuah komunitas ditentukan oleh talenta kepemimpinan. Ini sejalan dengan petuah nabi, bahwa apabila diantara kamu berjalan 2 orang atau lebih, tunjuklah satu orang untuk menjadi pemimpin. Apalagi dalam sebuah komunitas yang memiliki cita-cita yang sama. Diperlukan kepemimpinan agar organisasi itu efektif dan efisien menuju tujuannya.

Dalam organisasi membutuhkan kepemimpinan. Organisasi dapat membantu manusia dalam mewujudkan cita-cita. Dengan berorganisasi segala urusan menjadi mudah, tertata, dan teratur. Berorganisasi juga dapat menunjukkan kemampuan diri tanpa meremehkan orang lain. Keseimbangan potensi yang dimiliki oleh anggota sangat diutamakan dalam berorganisasi.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP Kota Yogyakarta, adalah sebuah komunitas. Sebuah organisasi yang bergerak dalam pendidikan. Lembaga nirlaba, yang tidak mencari keuntungan finansial. Namun demikian bukan berarti bahwa MGMP bergerak dengan tangan kosong. Bagimanapun juga finansial tetap diperlukan untuk menjalankan roda organisasi.

Kelengkapan sebuah organisasi yang dimiliki MGMP telah terpenuhi. Ada pengurus, ada anggota, memiliki aturan berorganisasi, memiliki tujuan, bernaung dibawah kelembagaan resmi pemerintahan. Oleh karenannya, menjadi sebuah kewajiban bila MGMP Matematika harus berjalan bersama antara pengurus dan anggota.

Ada beberapa indikator yang dapat dijadikan pegangan agar MGMP Matematika terus berkiprah dalam pendidikan matematika, antara lain :

Kepemimpinan. Kepemimpinan dalam MGMP bersifat kolegial (kebersamaan). Pembagian tugas dimaknai agar masing-masing memiliki tanggung jawab yang sama meskipun bidang garapnya berbeda. Pemilahan antara ketua, sekretaris, bendahara dan pengembangan bidang, untuk memenuhi administrasi.

Kebersamaan ini sudah teruji sejak MGMP Matematika lahir. Kebersamaan juga sekaligus menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Apalagi di era disrupsi seperti sekarang ini. Kecepatan informasi harus diimbangi dengan kecepatan kinerja. Lengah sedikit, akan menimbulkan mis informasi berbukit.

Profesional. Pencanangan guru profesional sudah bertahun-tahun berlalu. Keahlian dalam suatu bidang (khususnya matematika) mutlak diperlukan. Profesional tak hanya bermuatan pada keahlian atau ketrampilan, tapi harus dibarengi dengan nilai moral. Seorang guru matematika tak hanya pandai dalam menyelesaikan persoalan akademis, namun juga sebagai panutan bagi siswa-siswanya. Pemberian contoh nyata di lingkungan masing-masing.

Profesional adalah seseorang yang memiliki tiga hal pokok yang ada dalam dirinya. Pertama Skill. Artinya orangtersebut harus benar-benar ahli di bidangnya. Kedua Knowledge, artinya orang tersebut menimal menguasai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya. Dan ketia Attitude, artinya tidak hanya pintar, tapi memiliki akhlak atau etika yang diterapkan dalam bidangnya.

Power. Kekuatan segalanya. Kekuatan fisik, mental, jaringan, kultur, finansial dan lain-lain. Kekuatan ini tak bisa dimiliki oleh perorangan. Kekuatan ini dimiliki orang perorang dalam organisasi. Orang bilang, yang muda yang kuat. Bisa jadi. Tapi belum tentu kuat secara mental, kultur dan jaringan. Kalau begitu yang berumur saja. Bisa juga. Tapi apakah yang berumur bersahabat dengan dunia Teknologi Informasi? Belum tentu juga.

Kepemimpinan yang baik adalah yang dapat menjaring keahlian dari berbagai profesi. Mereka datang untuk membagikan keahliannya kepada siapa saja untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka bersinergi agar organisasi dapat berjalan. Semua berkarya. Semua merasakan manfaatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *