Mainkan Jemarimu dalam Mengajar

https://inilahmojokerto.com/03/05/2019/aplikasi-kipin-school-4-0-baca-ribuan-buku-ajar-dalam-satu-genggaman/

Dokumen yang sempat penulis simpan, bahwa seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran bisa melalui : ceramah, media, praktek. Atau kalau mau dibalik, seorang siswa memiliki gaya belajar : mendengarkan, melihat dan melakukan. Dari ketiga unsur tadi, penelitan membuktikan bahwa dengan melakukan sesuatu atau mempraktekkan secara langsung, memiliki daya serap tertinggi. Metode ceramah dianggap cara mengajar yang paling rendah daya serapnya. Benarkah seperti itu, mari kita kupas.

Gaya seorang siswa dalam belajar memang sangat beragam. Sesuai dengan karakter dan pengalaman dia dalam memperoleh informasi. Namun secara garis besar ada 3 katagori, yaitu visual, auditori dan kinestik.

Gaya visual sangat mendalkan pada ketajaman penglihatan. Siswa mempelajari hal-hal baru, lebih mudah mengerti dan memahami sesuatu dengan cara melihat. Mereka yang tergolong nyaman menggunakan visual dengan dengan menggunakan warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna, menggambar ataupun melukis, dan lain sebagainya.

Tipe Auditori lebih mengandalkan pada pendengaran untuk memahami dan mengingat informasi. Pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap semua data yang masuk. Model belajar seperti ini membutuhkan suasana khusus, seperti suasana belajar yang hening, waktu penerimaan informasi yang tidak langsung, harus dibantu dengan menulis atau membaca.

Model Kinestik adalah gaya belajar dengan melibatkan Gerakan atau praktek langsung. Dengan melakukan atau menyentuh  suatu objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama di dalam kelas.

Dari ketiga model tersebut, ternyata tidak benar bahwa model satu lebih unggul dari pada model yang lain. Semua orang memiliki karakteristik yang berbeda. Karena ketiga model belajar tersebut memiliki keunggulan masing-masing.

Apakah mungkin ketiga model tersebut bisa disatukan? Apakah model visual, auditori dan kinestik melebur menjadi satu dan kesatuan, sehingga memiliki daya yang dahsyat?

Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, sangat memungkinkan manusia melalukan sesuatu, yang sebelumnya mustahil untuk dilakukan. Perkembangan teknologi informasi berlangsung sangat cepat dan dinamis di segenap bidang kehidupan. Tak terkecuali segmen Pendidikan. Seorang guru harus mampu memanfaatkan setiap hasil dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan prestasi belajar.

Teknologi komunikasi yang sekarang sedang digandrungi adalah android. Dengan android, semua keinginan bisa diraih hanya dengan memainkan jemari. Seorang guru yang handal sudah seharusnya dapat memilih jenis media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar siswa. Saat ini dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi banyak sekali yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Guru dapat menggabungkan ketiga tipe belajar dalam sebuah materi pelajaran. Visual, dapat dilakukan dengan mempercantik warna, auditori dapat diperkaya dengan membuka link tertentu dan kinetik, siswa langsung mempraktekkan. Bahkan, sangat besar peluang, seorang siswa dapat mencari materi pelajaran lain sebagi alternatif.

Sekedar informasi, bahwa android merupakan sistem operasi berbasis Linux, yang termasuk ke dalam sistem operasi open source yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh misalnya telepon pintar dan tablet. Yang dimaksud dengan open sistem operasi open source yaitu sebuah sistem operasi dengan sumber terbuka yang memungkinkan para user untuk mengembangkannya secara terbuka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *